Thursday, April 12, 2007

Metamorfosa Obsesi(c) - 1


Umur anda sekarang berapa? 25,30,40, 50 tahun? Atau lebih dari 50 tahun? Jika anda sekarang berusia 40 tahun, sebagai misal, itu artinya anda telah  mengalami berbagai fase yang penting dalam hidup anda.  Mulai anda dilahirkan, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa remaja, masa kuliah (bagi yang berkesempatan kuliah) dan bekerja. Di antara itu masih ada sub fase (kalau boleh saya menyebutnya), seperti masa mengenal lawan jenis dan memutuskan untuk berumah tangga dsb. Sejauh ini, anda telah mengenyam pengalaman hidup selama 40 tahun, dikurangi masa-masa anda dimana ingatan anda seperti kehilangan catatannya, yaitu masa bayi sampai umur dimana anda sudah mempunyai memori tentang masa-masa itu.Ya , kalau saya kira-kira umur 3,5 -4 tahun, saya sudah punya kenangan di usia itu.

Tiap-tiap masa perkembangan manusia tentunya memiliki obsesi yang berlainan, yang terungkap maupun tidak. Obsesi menurut saya itu adalah hasrat dari dalam diri manusia yang dengan semangat menggebu-gebu untuk dapat diwujudkan di kehidupan nyata. Kadang-kadang sampai terbawa dalam mimpi. Oleh karena itu, saya ingin mengemukakan pemikiran baru (atau setidaknya sepengetahuan saya belum ada yang mengemukakan hal ini), yaitu Metamorfosa Obsesi©. 

Kenapa disebut Metamorfosa Obsesi©?  Karena obsesi tiap-tiap orang mengalami perkembangan obsesi, yang semakin lama semakin kompleks, tapi ada juga yang semakin sederhana.  Perubahan obsesi bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

  1. Usia

      Saat masih kanak-kanak, obsesi kita masih seputar tentang makanan, atau jenis permainan.  Pada masa ini lebih banyak berkaitan dengan kesenangan sesaat, untuk jangka waktu yang pendek, berhubungan dengan pemenuhan keinginan jasmani. Ingatan saya yang paling melekat sampai sekarang adalah saya pingin sekali sekolah (TK) pakai baju batik. Maka di suatu pagi saya menolak disuruh berangkat ke sekolah.Kecuali dibelikan baju batik. Bapak sudah membujuk dengan berjaji akan dibelikan nanti setelah pulang sekolah. Saya tetap nggak mau.Hasilnya? Menangis meraung-raunglah saya sebab bapak malah memberi hadiah "jewer, cethot" dll. Tapi setelah saya diam, mau dimandikan, bapak lalu mengajak ke pasar terdekat buat beli baju batik.  Langsung dua sekaligus.  Mungkin bapak merasa bersalah marah-marah sama saya…:-)

Meningkat umur kita memasuki masa pubertas, obsesi tidak sekedar kesenangan jasmani, tapi juga untuk jiwa meskipun baru tataran dasarnya. Sudah  mengarah pada aktualisasi diri.  Ada upaya untuk memperlihatkan jati diri, agar mendapat perhatian dari orang lain.

Masa Remaja. Masa itu berputar-putar pada mulai ada ketertarikan pada lawan jenis (dalam hal ini saya tertarik pada perempuan, karena saya laki-laki).  Jadi, ini tahap awal perkembangan seksual secara fisik. Obsesinya menarik mendapatkan perhatian dari lawan jenis dengan berbagi cara.  Mulai dari nge-band, main basket dll. Tujuannya menjadi tidak murni lagi. Hal ini terjadi secara bertahap, dan akan mulai menurun pada usia tertentu.  Ketertarikan tidak hanya pada segi fisik saja tapi juga secara "chemical".

Masa awal bekerja.Kita masih penuh semangat,idealis, dan  berusaha mendapatkan penghasilan sesuai dengan kemampuan kita dengan disertai dengan keberuntungan. Obsesi kita adalah mendapatkan pkerjaan yang sesuai dengan latar belakang kita.

  1. Pendidikan

Pendidikan berpengaruh sangat besar dalam pola pembentukan obsesi.  Taruhlah seorang yang lulusan SD, sebagai landasan mencari penghidupan tentu lebih"sederhana" daripada seorang yang lulusan S2, misalnya.  Seorang lulusan S2 tentunya tidak akan mau jika diangkat sekadar sebagai seorang office boy.

 

Bersambung lain kali.

No comments:

Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Web Links and Articles Directory