Sunday, December 2, 2007

PENYAKIT HATI DAN TERAPINYA

Syariat Islam yang dititahkan Allah pada hakikatnya --pada skala pribadi-- adalah untuk menyucikan hati. Hati menjadi kotor oleh karena perbuatan melanggar syari’ah. Sebagaimana aqidah yang muni dan kuat yang menghunjam dalam diri adalah pangkal mula hati yang suci maka pangkal mula hati yang kotor –yang kemudian pada gilirannya melenyapkan fitrah kemanusiaan- adalah karena melupakan Allah.

“Janganlah kamu menjadi orang-orang yang melupakan Allah, kemudian Allah menyebabkan mereka lupa pada diri mereka sendiri”. (at-taubah (9):67).

Segala ibadah yang dititahkan Allah pada hakikatnya –pada skala pribadi- bertujuan memelihara kesadaran manusia untuk selalu mengingat Allah. Dengan bahasa yang lebih tegas agar manusia tetap menjadi manusia, manusia yang memiliki integritas. Meninggalkan ibadah berarti menjerumuskan diri kedalam kubangan aneka kerugian yang dalam.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman yang beramal shalih serta saling menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran” (al-ashr: 1-3).

Kata “khusrin” yang dalam kaidah bahasa Arab mengambil bentuk isim nakirah –tanpa alif lam—memiliki arti kerugian itu berdimensi banyak dan dalam.

---dalam skala makro-- Realitas sejarah membuktikan bahwa sebab utama runtuhnya sebuah bangsa bukanlah karena kekacauan sosial atau karena kemunduran ekonomi, melainkan disebabkan “mendustakan agama Allah” yang kemudian mengakibatkan hancurnya sistem moral bangsa itu yang pada gilirannya mengakibatkan kekacauan sistem sosial dan kebangkrutan ekonomi. (baca Ali Imron (3):136-137).

Memelihara dan meningkatkan kualitas kesucian hati berarti memperkokoh sendi-sendi lestarinya sebuah bangsa. “…..tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” yang dengan kata lain hanya sedikit manusia yang menyadari kebenaran ayat-ayat Allah itu adalah kalimat yang seringkali diulang Allah SWT agar manusia tetap memelihara fitah kemanusiaannya dan jangan sekali-kali mengikuti hawa nafsunya yang destruktif dan mengikuti langkah-langkah syaithan yang hanya akan menggiring manusia kedalam “khusrin” dunia dan akhirat.

Berikut akan diurai pokok-pokok menyucikan jiwa. Amalan-amalan yang akan diurai ini merupakan “jurus pamungkas” oleh karena yang memiliki perhatian terhadap ini hanya sedikit orang saja, dan lebih sedikit lagi yang melakoninya, padahal kesucian jiwa itu yang akan mendekatkan dirinya pada Robbul ‘alamin dan yang menyelamatkannya dari rayuan syethan dan yang akan mengantarkannya meraih kebahagiaan hidup dunia-akhirat.

1. Mendiagnosa Penyakit Hati

· Hati ibarat panglima dan organ-organ yang lain ibarat bala tentara yang siap menerima dan menaati komando panglima. Bersihnya hati maka seluruh tubuh akan selamat. Kusamnya hati akan menyengsarakan hidup.

· Ada tiga jenis hati : 1. Qalbun Shahihun, 2. Qalbun maridhun, 3. Qalbun Mayyitun.

· Sakit fisik kita dapat merasakan dan menunjukkan dimana letak sakitnya, tapi bila sakit hati ….?. Sakit fisik dapat berobat ke dokter, tapi bila sakit hati ……? Kepada siap kita berobat ?

· Ciri umum pengidap penyakit hati adalah tidak “doyan” makanan dalam daftar menu ibadah kepada Allah.

· Hati yang sakit cepat sekali menyerap fitnah, sebagaimana tanah menyerap air. Hati yang demikian dua menjangkitkan penyakit, yaitu : pertama, penyakit “rabun” : melihat samar antara yang ma’ruf dan yang mungkar. Bila bertambah parah tidak lagi mampu membedakan : yang haq dapat dianggap bathil, yang bid’ah dipandang sunnah, kemaksiatan sebagai suatu kewajaran selayaknya kebaikan. Kedua, penyakit ego : nafsu menjadi hakim yang memutuskan perkara apa yang akan dilakukannya. Bila penyakit hati ini sudah demikian akut, maka ia akan meninggalkan semua petunjuk Allah dan teladan rasulullah.

Racun Hati :

1. Berlebihan dalam bicara :

§ Tidak akan lurus keimanan seseorang sehingga lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hati seseorang sehingga lurus lidahnya” (HR Ahmad dari Anas bin Malik).

§ “Janganlah banyak bicara yang selain berzikir kepada Allah. Sebab banyak bicara yang selain berzikir kepada Allah hanya akan menjadikan hati keras. Sedang orang yang paling jauh dari keridhaan Allah adalah orang yang berhati keras” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar).

§ Umar bin khattab : “barang siapa banyak bicara pasti banyak kesalahannya, berarti banyak dosanya. Bagi orang yang banyak dosa maka neraka adalah sebaik-baik tempatnya kembali”.

§ “Yang paling banyak menyebabkan manusia masuk kedalam neraka adalah dua lubang : mulut dan kemaluan” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).

§ “Semua ucapan manusia akan memperberat hisan bukan malah meringankannya kecuali memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar serta berzikir kepada Allah” (HR Tirmidzi dan Ibnu majah dari Umi Habibah).

“Hai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak engkau lakukan ?” (ash Shaf : 2)

2. Berlebih-lebihan dalam memandang sesuatu.

Berlebih-lebihan dalam memandang sesuatu akan membuai manusia dengan angan-angan yang akan meracuni hati.

§ Pandangan mata direkam dalam hati, oleh karenanya “Pandangan adalah salah satu anak panah yang dimiliki iblis. Barangsiapa memejamkan pandangan matanya karena Allah maka Allah akan memberikan rasa manisnya iman di dalam hati hingga pada hari kiamat nanti ketika menghadap Allah ia akan selamat”.

§ Melepaskan pandangan dengan sedemikian bebas dapat melalaikan hati dan mengundang melakukan maksiat. “Katakanlah kepada orang-orang mukmin: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat” (an-Nur: 30).

3. Berlebih-lebihan dalam makanan

§ Para tabib hati menasehati : “Sedikit makan akan melunakkan hati, menguatkan pemahaman, meredakan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah”.

§ Ada riwayat yang mengatakan “Sempitkanlah jalan yang biasa dilewati syetan dengan berpuasa”.

§ Rasulullah bersabda : ”Seorang anak manusia tidak akan melakukan suatu yang lebih buruk dalam mengisi penuh sebuah wadah, kecuali memenuhi isi perutnya. Cukup baginya beberapa suap saja untuk menguatkan tulang iganya. Jika memang tidak mungkin maka sertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas” (HR Tirmidzi).

4. Berlebih-lebihan dalam Bergaul

§ “Seseorang itu menurut agama sahabat dekatnya, maka hendaklah kamu melihat dengan siapa ia bersahabat” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).

§ “Janganlah kamu berteman melainkan orang mukmin dan janganlah makan makananmu melainkan orang-orang yang bertaqwa” (HR. Tirmidzi)

§ teman dekat yang bukan mukmin hanya akan menjadi musuh : “Teman-teman dekat pada hari itu sebagiannya musuh sebagian yang lain kecuali yang bertaqwa” (al-Zukhruf: 67).

2. Jurus Menghidupkan Hati

Orang bijak mengatakan “Alangkah mengherankan keadaan ummat manusia, mereka meratapi jasad yang terbujur kaku tetapi tidak menangisi orang yang mati hatinya, padahal kematian hati lebih berat dan lebih riskan”.

Jurus menghidupkan hati, antara lain :

1. Zikrullah dan Tilawah Qur’an

§ Menurut ibnu taymiyah kebutuhan hati terhadap zikrullah merupakan kebutuhan vital beliau mengibaratkan kebutuhan hati terhadap zikir sama halnya dengan kebutuhan ikan terhadap air.

§ Zikrullah mengantarkan pada “bercinta dengan Allah” . “Ingatlah kamu kepada-KU niscaya Aku-pun akan selalu ingat kepadamu” (al-Baqarah : 152)

§ Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, rasulullah bersabda : “Barang siapa membaca “la ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa ala kulli syai’in qadir” (tidak ada Tuhan kecuali Allah, Yang maha Esa, Tidak ada sekutu baginya. BagiNya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia atas segala sesuatu maha kuasa) 100x dalam sehari maka : baginya pahala sama dengan memerdekakan 10 orang budak, baginya ditulis 100 kebaikan, dihapus seratus keburukan dan baginya bacaan tersebut sebagai benteng dari syetan pada hari itu sampai menjelang sore. Tidak ada seorangpun yang dapat memperoleh keistimewaan yang melebihinya kecuali orang yang mengamalkan bacaan tersebut melebihi dia”.

§ Sebaik-baik berzikir adalah membaca al-Qur’an. Al-Qur’an adalah obat mujarab bagi penyakit hati. “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (al-Isra’ : 82).

§ Rasulullah bersabda : “Barangsiapa hendak dicintai Allah maka perbanyaklah membaca al-Qur’an”.

2. Beristighfar Kepada Allah

§ Esensi igtighfar adalah memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat dengan tidak lagi mengulanginya kembali.

§ Allah menyukai orang-orang yang yang meminta ampun, apalagi dikala sahur (baca Ali Imran : 17). Allah mengampuni setiap orang yang memohon ampun kepada-Nya :”Dan barang siapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri kemuadian dia memohon ampun kepada Allah niscaya ia akan mendapati Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (an-Nisa’: 110).

3. Qiyamul Lail

Rasulullah menegaskan : “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat lail”. Allah SWT mengangkat orang yang gemar melaksanakan shalat lail ketempat yang terpuji (al-Isra’: 79) yang berarti dapat menghapus keburukan hati. Orang yang ditiap-tiap malamnya tertidur pulas tidak sedikitpun dari malamnya terbangun mengerjakan shalat lail maka sesungguhnya ia telah “dikencingi syetan di kedua telinganya”.

4. Berdo’a kepada Allah

Banyak ayat yang memerintahkan kepada seorang hamba untuk berdoa kepada ALLAH. Bahkan dalam surah al-mukmin ayat 60 Allah SWT menegaskan bahwa orang tidak mau berdoa kepadaNya adalah orang-orang yang sombong. Sombong adalah penyakit iblis yang paling akut. Karena kesombongan Iblis dikeluarkan dari syurga. Manusia yang tidak mau memohonkan hajatnya kepada Allah SWT yang maha menentukan segala sesuatu sesungguhnya lebih sombong daripada iblis, karena iblis saja masih menyampaikan harapannya kepada Allah agar diperpanjang umurnya dan diperkenankan merayu manusia agar menjadi temannya di neraka kelak.

§ Orang yang berdoa kepada Allah memiliki optomisme yang tidak terbatas –ia tidak berputus asa--, karena keyakinannya kepada Maha Pemurahnya Allah. “Allah mengabulkan permohonan orang yang berdo’a bila ia memohon kepada-Ku” (al-Baqarah : 186).

§ Dalam sebuah syair dilatunkan : “Engkau jangan sekali-kali memeinta sesuatu keperluan kepada sesama manusia. Mintalah segalanya kepada Pemilik Rumah yang pintunya tidak pernah tertutup……”.

5. Bershalawat kepada Nabi

§ “Barang siapa membacakan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan memberikan kepadanya shalawat (curahan rahmat) 10 kali lipat” (HR Muslim)

§ Rasulullah mengecap orang yang tidak mau bershalawat untuknya saat disebut namanya sebagai orang yang kikir (Nasa’I dan Tirmidzi)

6. Mengendalikan Nafsu dan Jurus-jurus terapi lainnya insya Allah akan dapat kita bahas dalam pertemuan yang lebih baik.

AL QUR’AN DAN IMUNITAS TUBUH

Dalam satu konfrensi kedokteran di Cairo beberapa waktu yang lalu, Doktor Ahmad Al Qodli, ahli penyakit jantung dan direktur Lembaga Pendidikan dan Penelitian Kedokteran Islam di Amerika, menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.

Kesimpulan ini disampaikan dalam konfrensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan terhadap 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al Quran atau memperdengarkannya. Ternyata 77% dari simpel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim tersebut, menampakkan adanya gejala pengenduran saraf yang tegang dan selanjutnya menimbulkan ketenangan dalam jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan. Menurut al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan mempercepat proses kesembuhan pasien.

Penemuan ilmiah ini menunjukkan salah satu kemukjizatan sunnah Nabawiyah yang menyatakan:

ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون القرآن ويتدارسونه إلا حفت عليهم الملائكة ونزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وذكر الله فيمن عنده. (رواه مسلم وأصحاب سنن واين حبان والحاكم)

Dan tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah (Al Quran) dan mempelajarinya, kecuali akan dikelilingi Malaikat, dianugrahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah dihadapan mahluk yang dekat kepada-Nya (HR. Muslim, Ashabus Sunan, Ibnu Hibban dan Al Hakim).

Hadits Nabawi di atas menyebutkan bahwa orang yang membaca dan mempelajari Al Quran, minimal akan mendapat empat keutamaan:

Pertama, para Malaikat akan mengelilingi orang-orang yang sedang belajar Al Quran. Maksudnya, ikut mendengarkan bacaan mereka, menyalami dan memelihara mereka dari berbagai bala dan musibah.

Kedua, orang-orang yang membaca atau mendengarkan Al Quran akan dianugrahi ketenangan jiwa. Maksudnya, ia akan berhati bersih berkat cahaya Al Quran, hilang rasa kebimbangan dan kegundahan jiwanya, kemudian dilimpahi nur Ilahi dalam hatinya. Ketenangan jiwa inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah sehingga menjadi sehat jasmani dan rohaninya. Allah menegaskan dalam firman-Nya: Ingatlah, hanya dengan menginat Allah-lah (dzikrullah) hati menjadi tenang (QS. Ar Rod:28). Membaca Al Quran termasuk juga di dalamnya dzikrullah ini.

Ketiga, membaca dan mendengar Al Quran akan mendapat limpahan rahmat dan berkat dari Allah SWT. Allah telah menyatakan hal ini dalam surat Al Araaf ayat 204: Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Keempat, orang yang mempelajari Al Quran akan disebut-sebut Allah dikalangan para Malaikat al muqorrobin. Allah berkata kepada mereka, Lihatlah hamba-hamba-Ku sedang berdzikir kepada-Ku dan membaca kitab-Ku . Ini adalah kemuliaan yang besar yang dianugrahkan kepada pembaca dan pendengar Al Quran.

Di era globalisasi ini, kita dapati banyak manusia yang terserang penyakit kelabilan jiwa seperti depresi, sekrizopenia, sterss dan penyakit goncangan lainnya. Hasil penelitian belum lama ini, menunjukkan bahwa di kota-kota besar di Indonesia, terdapat satu orang yang terserang stress dari lima orang penduduk kota, artinya, jumlah orang stress mencapai 20% dari seluruh penduduk kendatipun jumlah ini tidak separah di Inggris yang mencapai 25% atau di Amerika yang mencapai 35%. Namun cukup memperihatinkan dan nampaknya semakin meningkat jumlahnya. Sehingga telah dicanangkan penambahan rumah sakit jiwa di beberapa kota, khususnya di Jakarta. Gejala meningkatnya jumlah manusia yang terserang goncangan jiwa ini disebabkan banyak hal, antara lain; persaingan ketat dibidang materi, tensi ekonomi yang semakin berat dan jauhnya mayoritas manusia dari manhaj Ilahi. Yang disebut terakhir ini, nampaknya penyebab paling dominan. Allah telah menegaskan hal tersebut dalam surat Thaha ayat 124, Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. Penghidupan yang sempit inilah yang menibulkan pelbagai tingkatan stress manusia.

Fadhilah membaca Al Quran amatlah besar. Orang yang belajar dan yang mengajarkannya digolongkan dalam kelompok orang-orang yang terbaik kualitas islamnya. Membacanya memperoleh pahala yang besar dari Allah. Setiap huruf mendapat satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Al Quran akan memberikan syafaat kepada para pembacanya di hari kiamat nanti. Dan yang jelas, serta telah dibuktikan secara ilmiah, membaca atau mendengarkan Al Quran mampu menurunkan ketegangan jiwa, menimbulkan ketenangan dan selanjutnya akan menambah daya imunitas tubuh.

Ketika kita sedang terjebak kemacetan di jalan raya atau berada dalam kondisi yang bisa menibulkan stress, sebaiknyalah kita mengisi waktu dengan dzikir atau mendengarkan ayat-ayat Al Quran daripada harus bengong tak karuan atau mendengarkan musik yang belum tentu berpahala.

DR. Ahmad Satori.

Saturday, October 20, 2007

AMALAN PASKA RAMADHAN MENJAGA STABILITAS KETAQWAAN

Oleh: Achmad Satori Ismail

            Puasa pada bulan Romadlon, bila ditunaikan dengan memenuhi syarat dan rukun serta mengikuti tuntunan Rasulullah SAW pasti akan menghasilkan orang-orang yang bertaqwa ( Al Baqoroh 183). Jikalau puasa kita benar, maka kita menjadi orang bertakwa yang tak mungkin bisa tergoda oleh syetan. Inilah barangkali makna hadits yang menyatakan bahwa pada bulan Romadlon  semua pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka lebar dan semua setan dibelenggu sehingga setan tidak mungkin bisa mempedaya dan menggoda orang yang sedang berpuasa secara benar. Kendati puasa telah selesai namun ketakwaan hasil puasa baru mulai kita buktikan sehabis puasa. Idul fitri 1 syawal disebut hari kemenangan karena umat Islam telah usai puasa dan pasti meraih ketakwaan yang hasilnya adalah syurga.  

            Kata "taqwa" telah disebutkan dengan kata dasar atau pecahan katanya didalam kitabullah. Terkadang anda membaca kata "ittaquu", juga "Al Muttaqin", "taqiyya", juga, "yattaqun", "ittaqi", "wattaquni", "yattaqi" dan "al atqo".

            Kata tersebut telah digunakan dalam al Quran lebih dari 187 kali. Stresingnya lebih pada surat- surat yang berbicara mengenai iman, kitab, Bani Israil, wasiat, warisan, riba, menunyusui serta pembalasan. Di antara contoh paling gampang dalam hal itu adalah surat Al Baqoroh. Dalam surat ini terdapat penyebutan 35 kali derivasi kata taqwa. disebabkan surat yang penting ini mengandung semua makna-makna diatas. Begitu kentalnya makna taqwa ia merupakan inti persoalan dan puncak tujuan disyariatkannya semua ajaran Islam.

 Bila kita teliti seluruh Ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran, konotasi takwa  mencakup banyak indikasi a.l.:

  1. Taqwa itu mencakup iman dan Islam.

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janji apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar akan kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa"  (Al Baqoroh : 177).

 

  1. Taqwa dan hubungannya dengan tipu daya musuh

" Jika memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudhorotan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan" (Ali Imron : 120).

 

  1. Taqwa dan hubungannya dengan menyambung silaturrohim.

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb-mu yang telah menciptakan diri yang satu dan dari padanya Allah menciptakan istrinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Seseungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu "(An Nisa : 2)

 

  1. Taqwa berhubungan dengan kebenaran (Al Hak) dan keadilan.

" Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan ( kebenaran ) karena Allah,menjadi saksi dengan adil.  Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah,karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan {Al.Maidah : 8 }.

 

5. Taqwa dan hubungan dengan larangan meberikan loyalitas terhadap orang kafir dan ahli alkitab yang senantiasa mengolok-olok Islam.

"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadi pimpinanmu,orang-orang yang membuat agamamu menjadi buah ejekan dan permainan,{yaitu} diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir  {orang-orang musrik}.Dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul  orang yang beriman {Al Maidah : 57 }... 

 

6.  Taqwa yaitu bermakna konsisten  terhadap Islam dengan meninggalkan  semua yang tidak Islami

." Dan bahwa { yang kami perintahkan} ini adalah jalanku  yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan {yang lain].Karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa { Al An-Am  : 153 )

 

7.        Taqwa bermakna tidak mendiamkan kezaliman,

"Dan peliharalah dirimu { taqwa } dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan –Nya besar " {Al Anfal :  25 }.

 

8.       Taqwa dan iman tidak akan bertemu dengan hati orang yang meninggalkan jihad dengan harta dan jiwa.

"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,tidak akan meminta izin kepadamu untuk {tidak ikut }berjihad dengan harta dan jiwa mereka.Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertaqwa"(At Taubah : 44).

 

            Untuk menjaga  stabilitas dan nilai-nilai ketakwaan hasil puasa romadlon, kita dituntut melakukan prinsip-prinsip ibadah yang benar sbb.:

  1. Memelihara keimanan ( QS 4: 136)
  2. Merealisir keislaman  (QS 2:112)
  3. Ihsan  (QS 16:97,  2:195)
  4. Tunduk (QS 9:12)
  5. Tawakkal (QS 11:88)
  6. Al Mahabbah (QS 2:165)
  7. Raja' (QS 2:218, 18:110)
  8. Al Khauf (QS 76:7)
  9. Taubat (QS 9:112)
  10. Do'a  (QS 25:77)
  11. Khusyu' (QS 2:45-46)

Dengan  memelihara prinsip-prinsip ibadah di atas kita akan mencapi nilai-nilaia taqwa ( QS 2:183)

 

Wallahu a'lamu bisshowab.

 

                                                                                  


Adab dan Cara Berzikir

       §          Mengikhlaskan niat dan motivasi dalam mengamalkan zikir, tidak mempunyai maksud dalam melakukan zikir selain untuk mengingat Allah dalam rangka meningkatkan
           amal ibadah dan perbuatan-perbuatan taat kepada Allah swt (QS.  Al-Bayyinah: 5).

§          Dilakukan dengan rasa penuh ketundukan dan rasa takut, tanpa mengganggu orang lain (QS al-A'raf: 205).

§          Melakukan zikir dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar. Bagi yang berhadats besar dibolehkan melakukan zikir selain membaca ayat-ayat al-Qur'an (lihat al-Adzkar Imam an-Nawawi hal. 28).

  • Zikir dilakukan pada tempat dan dengan pakaian yang suci dan bersih.

 

 

أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari (godaan dan gangguan) syetan terkutuk.

Dengan menyebut asma Allah Yang Rahman dan Rahim.

 

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالمَِينَ الرَّحمْنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينَ اهْدِنَا الصِّرَاطَ المْسُْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّْينَ . آمين 

ALHAMDU LILLAHI RABBIL ALAMIN ARROHMANIR ROHIM MAALIKI YAUMID DIEN IYYAKA NABUDU WA IYYAKA NASTAIN IHDINAS SHIROTOL MUSTAQIEM SYIROTOL LADZINA ANAMTA ALAIHIM GOIRIL MAGDUBI ALAIHIM WALAD DOLLIN. AMIEN.

Segala pujian hanya milik Allah Robb alam semesta, Dia Yang Rahman dan Rahim, Pemilik Hari Akhir, Hanya kepadaNya kami beribadah dan memohon pertolongan, Ya Allah tunjukkanlah kami jalanMu yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang sesat dan orang-orang yang Engkau murkai. Aamiin.

الم ذلِكَ الْكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ اَّلذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَممِاَّ رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بمَِا أُنْزِلَ إِليَكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ أولئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبهِِّمْ وَأُولَئِكَ هُمُ المُفْلِحُون

ALIF LAMMIEM DZALIKAL KITABU LAA RAYBA FIIH HUDAL LIL MUTTAQIEN ALLADZIINA YU'MINUUNA BIL GHOIBI WA YUQIMUUNAS SHALAATA WAMIMMA ROZAQNAAHUM YUNFIQUUNA WALLADZIINA YU'MINUUNA BI MAA UNZILA ILAIKA WA MAA UNZILA MIN QOBLIKA WA BIL AAKHIRATI HUM YUUQINUUN. ULAAIKA ALAA HUDAM MIR RABBIHIM WA ULAAIKA HUMUL MUFLIHUUN.

Alif Lam Mim, itulah al-Kitab yang tak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat dan mendermakan sebagian rezki yang dikaruniai Allah (kepadanya), dan mereka yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (wahai Muhammad) dan yang diturunkan sebelummu, dan merekapun yakin dengan kehidupan akhirat. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh petunjuk dan merekalah yang akan mendapat kebahagiaan.

 

الله لاَ إلهَ إلاَّ هُوَ الحَيُّ الْْقَيُّومُ لاَتَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا في السَّماوَاتِ وَمَا في الأرضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَينَ أيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَيحُِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِِه إِلاَّ بمَِا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلاَيؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ الْعَظِيمُ . لاَ إِكْرَاهَ في الدِّينِ قَدْ تَبَينَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطاغُوتِ وَيُؤمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالعُرْوَةِ الوُثْقَى لاَنْفِصَامَ لهَاَ وَاللهُ سمَيِعٌ عَلِيمٌ . الله وَليُّ الّذِينَ آمَنُوا يخُرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلىَ النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يخُْرِجُونهَُمْ مِنَ النُورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أولِئكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُون

ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QOYYUUM LAA TA'KHUDZUHUU SINATUN WALAA NAUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WAMAA FIL ARDHI, MAN DZALLADZII YASYFA'U 'INDAHUU ILLAA BIIDZNIHI YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WAMAA KHALFAHUM WALAA YUHIITHUUNA BISYAIIM MIN ILMIHII ILLAA BIMAA SYAA'A WASI'A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WALAA YAUUDUHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ALIYYUL AZHIIM.

LAA IKRAAHA FID DIIN, QOD TABAYYANAR RUSYDU MINAL GOYYI, FAMAN YAKFUR BIT THOOGHUUTI WA YU'MIN BILLAHI FAQOD ISTAMSAKA BIL 'URWATIL WUTSQOO LAM FISHOOMA LAHAA. WALLAHU SAMI'UN ALIIM.

ALLAAHU WALIYYUL LADZIINA AAMANUU YUKHRIJUHUM MINAZHZHULUMAATI ILAN NUURI, WALLADZIINA KAFARUU AWLIYAA UHUMUTH THOOGUUTU YUKHRIJUUNAHUM MINAN NUURI ILAZH ZHULUMAATI, ULAAIKA ASHABUN NAARI HUM FIIHAA KHAALIDUUN.

Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Tegak (terus menerus mengurus makhlukNya), Dia tidak pernah lelah dan tidak pula mengantuk, bagiNya apa yang ada di langit dan di bumi, tiada yang mampu memberi syafaat di sisiNya tanpa seizinNya. Dia Allah mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah selain yang dikehendakiNya. Kursi (ilmu atau kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Allah sedikitpun tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sungguh telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, sungguh ia benar-benar berpegang teguh kepada 'Urwatul-Wutsqa yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah swt adalah Wali (Pelindung) bagi orang-orang beriman, menyelamatkan mereka dari kegelapan kepada terang-benderang, sedangkan orang-orang kafir pelindung-pelindung mereka adalah syetan yang membawa mereka dari keadan terang kepada kegelapan, Mereka itulah para penghuni neraka, hidup kekal di dalamnya.

للهِ مَا في السَّمَاوَاتِ وَمَا في الأرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا في أَنْفُسِكُمْ أوْ تخُفُوهُ يحَُاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ فَيَغْفِرُ لمَِنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. آمَنَ الرَّسُولُ بمَِا أُنْزِلَ إِليَهِ مِنْ رَبِّهِ وَالمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَينَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سمَِعْنَا وَأطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ المَْصِيرُ. لاَيُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إلاَّ وُسْعَهَا لهَاَ مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تحَمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حمَلَتْهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تحَُمِّلْنَا مَا لاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحمَنَا أنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَومِ الْكَافِرِين

 LILLAHI MAA FIS SAMAAWAATI WA MA FIL ARDHI WA IN TUBDU MA FI ANFUSIKUM AU TUBDUUHU YUHAASIBKUM BIHILLAHU. FAYAGFIRU LIMAN YASYAA'U WA YUADZDZIBU MAN YASYAA'U. WALLOHU ALA KULLI SYAI'IN QODIR. AMANAR ROSULU BIMA UNZILA ILAIHI MIR ROBBIHI WAL MUKMINUN KULLUN AMANA BILLAHI WAMALAIKATIHI WA KUTUBIHI WARUSULIHI. LA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIR RUSULIHI WA QOLU SAMI'NA WA ATHO'NA GUFRANAKA ROBBANA WA ILAIKAL MASHIR. LA YUKALLIFULLOHU NAFSAN ILLA WUS'AHA LAHA MA KASABAT  WA ALAIHA MA KTASABAT. ROBBANA LA TUAKHIDZNA IN NASINA AW AKHTHO'NA ROBBANA WALA TAHMIL ALAINA ISHRON KAMA HAMALTAHU ALAL LAZINA MIN QOBLINA ROBBANA WA LA TUHAMMILNA MA LA THOQOTA LANA BIHI WA'FU 'ANNA WAGFIR LANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSURNA ALAL QOUMIL KAFIRIN.

Bagi Allah apa yang di langit dan di bumi, jika kalian menampakkan apa yang ada di dalam jiwamu atau menyembunyikannya, niscaya Allah tetap akan menghitungnya, Dia memberi ampunan kepada yang dikehendakiNya, dan menimpakan siksa kepada yang dikehendakiNya, Dia Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada apa yang diwahyukan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang beriman, semuanya mengimani Allah swt, Malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan para rasulNya, seraya berseru; "Kami tidak membedakan antar para Rasul Allah, dan berkata; "Kami menaati dan mendengar", (kami mengharapkan) ampunanMu Ya Robbana, kepadaMu tempat kembali. Allah swt tiada membebani seorangpun selain sesuai kemampuan (yang diberikan), baginya (pahala) amal (baiknya) dan (ganjaran) bagi amal (jahatnya). Ya Rabbana, jangan Engkau berikan kami sangsi atas kekhilafan dan kesalahan, jangan Engkau berikan kami beban berat seperti orang-orang sebelum kami, jangan pula Engkau berikan beban (hidup) di luar kemampuan kami, Ya Rabbana maafkan kami, ampuni kami, kasihi kami, Engkaulah Pelindung kami, bantulah kami (menghadapi) orang-orang kafir.

 

قُلِ اللَهُمَّ مَالِكَ الملْكِ تُؤْتي الملْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنزِعُ الملْكَ ممَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الخير إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ. تُولجُِ اللَّيْلَ في النَّهَارِ وُتُولجُ النَّهَارَ في اللَّيْلِ وَتخُرْجُ الحَْيِّ مِنَ الميَِّتِ وُتخُرِجُ الميَتَ مِنَ الحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ  بِغَيرِ حِسَابٍ

QULILLAHUMMA MALIKUL MULKI TU'TIL MULKA MAN TASYA'U WA TANZIUL MULKA MIM MANTASYA'U WA TU'IZZU  MANTASYA'U WA TUDZILLU MANTASYA'U BI YADIKAL KHAIRU INNAKA 'ALA KULLI SYAI'IN QODIR. TULIJUL LAILA FIN NAHARI WA TULIJUN NAHARA FIL LAILI WA TUKHRIJUL HAYYA MINAL MAYYITI WA TUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI WA TARZUQU MANTASYA'U BI GHAIRI HISAB.

Katakanlah (wahai Muhammad) Ya Allah, Maha Raja dari semua kerajaan, memberikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki dan mencabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau berikan kemuliaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki pula, bagi Mu segala kebaikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau pergantikan malam ke siang dan siang kepada malam, Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan orang mati dari yang hidup, Engkau berikan rezki kepada orang yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan sedikitpun.

قُلْ هُوَ الله أحَدٌ  اللهُ الصَّمَدُ لمَ يَلِدْ وَلمَ يُوْلَدْ وَلمَ يَكُن لَهُ كُفُوًا أحَدٌ   

Katakanlah (wahai Muhammad) Dia Allah Maha Esa, Allah tempat mengadu, Dia tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, tiada seorangpun yang menyamai (menyerupai)Nya (3 kali)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَفَّاثَاتِ في الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (3 مرات)

Katakahlah (wahai Muhammad), aku berlindung kepada Robb Penguasa waktu shubuh, dari kejahatan yang diciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan tukang-tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhulnya (tali-tali yang diikat-ikat) dan dari kejahatan pendengki saat ia mendengki (3 kali)

قُلْ أعُوذُ بِرَبِّ النَاسِ مَلِكِ النَاسِ إلهِ النَاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الخنَّاسِ الَذِي يُوَسْوِسُ في صُدُورِ النَاسِ مِنَ الجنَّةِ وَالناسِ (3 مرات)

Katakanlah (wahai Muhammad) aku berlindung kepada Robb sekalian manusia, Raja manusia, Ilah (sesembahan) sekalian manusia, dari kejahatan was-was (bisikan) syetan al-Khannas, yang selalu membisikan di dalam hati manusia, dari golongan jin dan manusia (3 kali)

اللهُمَّ لَكَ الحمْدُ شُكْرًا وَلَكَ المنُّ فَضْلاً وَأَنْتَ رَبُّنَا حَقًّا وَنحَنُ عَبِيدُكَ رِقًّا

ALLOHUMMA LAKAL-HAMDU SYUKRON, WALAKAL-MANNU FADHLAN, WA ANTA ROBBUNA HAQQON, WA NAHNU 'ABIDUKA RIQQON

"Ya Allah, bagiMu segala puja dan puji (yang menuntut) rasa syukur, bagiMu segala pemberian sebagai karunia, Engkaulah Robb kami yang benar, kami adalah hamba-hambaMu yang merendah".

اللهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوبُ إِلَيْكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنُطِيعُكَ وَلاَ نَفْجُرُكَ لاَنحُصِي ثَنَاءً  عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

ALLAHUMMA INNA NASTA'INUKA, WA NASTAHDIKA, WA NASTAGFIRUKA, WA NATUBU ILAIKA, WA NU'MINU BIKA, WALA NAKFURUKA, WA NUTHI'UKA WALA NAFJURUKA, LA NUHSHI TSANA'AN 'ALAIKA, ANTA KAMA ATSNAITA 'ALA NAFSIKA

"Kami minta pertolonganMu, mohon petunjuk dariMu, mohon ampunan dan taubat dariMu. Kami beriman kepadaMu dengan tidak kafir kepadaMu, kami menaatiMu dan tidak durhaka, kami tidak (mampu) menghitung-hitung pujian untukMu, Engkaulah ya Allah yang memberikan pujian atas DzatMu.

 

اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإلِيَكَ نَسْعَى وَنحَفِدُ نَرْجُو رَحمْنَكَ وَنخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكَافِرِينَ مُلْحَق

ALLOHUMMA IYYAKA NA'BUDU, WALAKA NUSHOLLI WA NASJUDU, WA ILAIKA NAS'A WANAHFIDU, NARJU RAHMATAKA, WA NAKHSYA 'ADZABAKA, INNA 'ADZABAKA BIL-KAFIRINA MULHAQ

"Ya Allah, hanya kepadaMu kami beribadah, hanya untukMu kami shalat dan bersujud, hanya kepadaMu kami berupaya dan berharap, kami sangat mengharapkan rahmat kasihMu, kami sangat takut dengan siksaMu, karena siksaMu benar-benar akan terjadi untuk orang-orang kafir".

اللَهُمَّ لَكَ الحَمْدُ  أَنْتَ قَيِّمٌ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ ، وَلَكَ الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحقُّ وَنَبِيُّكَ محُمَّدٌ (ص) حَقٌّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ وَالجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ. اللهُمَّ بِكَ آمَنَّا وَلَكَ أسْلَمْنَا وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَبِكَ خَاصَمْنَا وإليك حاكمنا

ALLOHUMMA LAKAL-HAMDU ANTA QOYYIMUS-SAMAWATI WAL-ARDHI WAMAN FI HINNA, WALAKAL-HAMDU LAKA MULKUS-SAMAWATI WAL-ARDHI WAMAN FI HINNA, WALAKAL-HAMDU ANTAL-HAQ, WA WA'DUKAL HAQ, WA NABIYYUKA HAQ, WA LIQO'UKA HAQ, WAS-SA'ATU HAQ WAL-JANNATU HAQ, WAN-NARU HAQ. ALLOHUMMA BIKA AMANNA , WA LAKA ASLAMNA, WA 'ALAIKA TAWAKKALNA, WABIKA KHOSHOMNA, WA ILAIKA HAKAMNA.

Ya Allah bagi Mu segala pujian karena Engkaulah Pemelihara langit dan bumi serta seisinya, hanya bagi Mu pujian karena bagiMu kerajaan langit dan bumi serta seisinya, bagiMu puja dan puji karena Engkaulah Nur (cahaya) langit dan bumi serta seisinya, bagiMu segala puja karena Engkau Maha Benar, janjiMu benar, NabiMu benar, pertemuan denganMu juga kebenaran, demikian hari Kiamat bernilai kebenaran, Syurga dan Neraka adalah benar.  Ya Allah kepadaMu kami beriman dan berserah diri, kepadaMu kami bertawakkal, dengan (bantuan)Mu kami melawan (kebatilan), serta hanya kepadaMu kami berhukum.

أمْسَينَا وَأمْسَى الملْكُ ِللهِ وَالحَمْدُ للهِ لاَ إله إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ، لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

AMSAINA WA AMSAL MULKU LILLAH, WALHAMDULILLAH, LA ILAHA ILLALLOH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU, WAHUWA 'ALA KULLI SYAI'IN QODIR

"Sungguh kami yang berada di waktu sore, juga segala kerajaan, kami milik Allah, tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".

 

أمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإسْلاَمِ وَكَلِمَةِ الإخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا محُمَّدٍ (ص) وَعَلَى مِلَّةِ أبِيْنَا إبْرَاهِيْمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ المُشْرِكِين

AMSAINA 'ALA FITHROTIL ISLAM, WAKALIMATIL IKHLASH, WA 'ALA DINI NABIYYINA MUHAMMAD SAW, WA 'ALA MILLATI ABINA IBRAHIM, HANIFAN WAMA KANA MINAL MUSYRIKIN

"Sungguh (kami berikrar) di waktu sore ini berada pada fitrah Allah (keislaman), pada kalimat yang ikhlas (kalimat tauhid), berada pada agama Nabi kami Muhammad saw, pada ikutan ayah kami Ibrahim as yang lurus dan tidak berbuat syirik".

 

اللَهُمَّ أنْتَ رَبي لاَ إله إلاَّ أنْتَ خَلَقْتَني وَأنَا عَبْدُكَ وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ أبُوءُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لي فَإنَّهُ لاَيَغْفِِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أنْتَ

ALLOHUMMA ANTA ROBBI , LA ILAHA ILLA ANTA, KHOLAQTANI, WA ANA 'ABDUKA , WA ANA ' ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHO'TU, A'UDZUBIKA MIN SYARRI MA SHONA'TU, ABU'U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA, ABU'U LAKA BIDZANBI, FAGHFIRLI, FAINNAHU LA YAGHFIRUDZ-DZUNUBA ILLA ANTA.

"Ya Allah Engkaulah Robb ku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah ciptakan diriku, aku adalah hambaMu dan dalam sumpah dan janjiMu (sesuai) dengan kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui nikmatMu kepadaku dan akupun mengakui segala dosaku, maka ampunilah aku, karena tiada yang bisa memberikan ampunan dosa-dosa selain Engkau".

 

اللهُمَّ إِني أَمْسَيْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حمَلَةَ عَرْشِكَ ومَلائِكَتَكَ وَجمَيِعَ خَلْقِكَ، أنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ محَُمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

ALLOHUMMA INNI AMSAITU USYHIDUKA, WA USYHIDU HAMALATA 'ARSYIKA, WAMALAIKATAKA, WA JAMI'A KHOLQIKA, ANNAKA ANTA ALLOHU, LA ILAAHA ILLA ANTA, WAHDAKA, LA SYARIKA LAKA, WA ANNA MUHAMMADAN 'ABDUKA WA RASULUKA

"Ya Allah pada sore ini aku bersaksi kepadaMu, juga kepada pembawa arasyMu, para malaikatMu dan kepada seluruh makhlukMu, bahwa Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau semata, tiada sekutu bagiMu dan (aku bersaksi) bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulMu".

 

اللهُمَّ مَا أَمْسَى بي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَشَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الحمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

ALLOHUMMA MA AMSA BI MIN NI'MATIN AU BI'AHADIN MIN KHOLQIKA, FAMINKA WAHDAKA LA SYARIKA LAKA, FALAKAL-HAMDU WALAKASY-SYUKRU

Ya Allah, saat sore ini tiada sebuah nikmat untukku atau untuk seorang hambaMu, semuanya hanya dari Mu semata, tiada sekutu bagiMu, dan segala pujian dan rasa syukur hanya untukMu.

حَسْبيَ الله لاَ إلَهَ إلاَّ هُوَ عَلَيهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ العَظِيم

HASBIYALLOHU, LA ILAHA ILLA HUWA, 'ALAIHI TAWAKKALTU, WA HUWA ROBBUL 'ARSYIL-'AZHIM

"Cukuplah Allah (bagiku), tiada Tuhan selain Dia, hanya kepadaNya aku bertawakkal, Dia Tuhan 'arasy yang besar".

 

سبُـْحَانَ الله وَبحَِمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

SUBHANALLOHI WABIHAMDIHI, 'ADADA KHOLQIHI, WA RIDHO NAFSIHI, WA ZINATA 'ARSYIHI, WA MIDADA KALIMATIHI

"Maha suci Allah sejumlah makhlukNya, seridho diriNya, seberat 'ArasyNya dan sekuat (setinggi) kalimat-kalimatNya".

 

رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإسْلاَمِ دِيْنًا وَبمُِحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُولاً

RODHITU BILLAHI ROBBAN, WA BIL ISLAMI DINAN, WABI MUHAMMADIN NABIYYAN WA ROSULAN

Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai jalan hidup dan Muhammad sebagai nabi dan rasul utusanNya.

 

سُبْحَانَ الله وَبحَمْدِهِ سُبْحَانَ الله العَظِيم (10 مرات)

SUBHANALLOHI WABIHAMDIHI, SUBHANALLOHIL-'AZHIM

"Maha suci Allah dan dengan segala pujian bagiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung".

 

لاَ إلهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

LA ILAHA ILLALLOH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, LAHUL-MULKU WALAHUL-HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI'IN QODIR (10X)

"Tiada Tuhan selan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, kepunyaanNya segala kerajaan dan pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".

اللَهُمَّ إني عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتي بِيَدِكَ، مَاضٍ فيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فيّ قَضَاؤُكَ، أسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَك، سمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ في كِتَابِكَ أوْ عَلَّمْتَهُ أحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أوِ اسْتَأثَرْتَ بِهِ في عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أنْ تجْعَلَ الْقُرْآنَ العَظِيمَ رَبِيعَ قَلْبي وَنُورَ صَدْرِي وَجَلاَءَ حُزْني وَذَهَابَ هَـمِّي

ALLOHUMMA INNI 'ABDUKA, WABNU 'ABDIKA, WABNU AMATIKA, NASHIYATI BIYADIKA, MADHIN FIYYA HUKMUKA, 'ADLUN FIYYA QODHO'UKA, AS'ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAKA, SAMMAITA BIHI NAFSAK, AU ANZALTAHU FI KITABIK, AU 'ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK, AWISTA'TSARTA BIHI FI 'ILMIL-GHOIBI 'INDAK, ANTAJ'ALAL-QUR'ANAL-AZHIMA ROBI'A QOLBI, WA NURO SHODRI WA JALA HUZNI WA DZAHABA HAMMI

"Ya Allah sungguh aku adalah hambaMu, anak hambaMu yang pria dan wanita, ubun-ubunku pada (kekuasaan) Mu, telah berlaku atasku hukumMu, sungguh adil ketentuanMu untukku, aku memohon kepadaMu dengan setiap asma yang Engkau namai DzatMu dengannya, atau yang telah Engkau turunkan di KitabMu atau yang telah Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau khususkan dalam ilmu ghaib  di sisiMu, agar Engkau jadikan al-Qur'an sebagai musim semi di dalam hatiku, cahaya di dalam dadaku, pelepas kesedihanku serta penghilang kegelisahanku".

 

لاَ إلَهَ إلاَّ الله الْعَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إلهَ إلاَّ الله رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمُ، لاَ إلهَ إلاَّ الله رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الكَرِيمِ

LA ILAHA ILLALLOH AL-'AZHIMUL HALIM, LA ILAHA ILLALLOH ROBBUL 'ARSYIL 'AZHIM, LA ILAHA ILLALLOH ROBBUS-SAMAWATI WAL-ARDHI WA ROBBUL 'ARSYIL KARIM

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha (Halus) Lemah Lembut, tiada Tuhan selain Allah Tuhan Pemilik Arasy Yang Maha Agung, Tiada Tuhan selain Allah Robb Pemilik langit dan bumi serta Robb arasy yang mulia".

لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ سُبْحَانَكَ إني كُنْتُ مِنَ الظَّالمِين

LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA, INNI KUNTU MINAZH-ZHOLIMIN

"Tiada Tuhan selain Engkau Ya Allah Yang Maha Suci, sungguh aku termasuk hambaMu yang menganiaya (diri sendiri)".

 

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَيَضُرُّ مَعَ اسمْـِهِ شَيْءٌ فِـي الأرْضِ وَلاَ فِـي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم

BISMILLAHILLADZI LA YADHURRU MA'AS-MIHI SYAI'UN FIL ARDHI WALA FIS-SAMA' WA HUWAS-SAMI'UL-'ALIM

Dengan (menyebut) asma Allah yang tiada sesuatupun dapat membahayakan bersama asmaNya, baik di bumi maupun di langit, Dia lah Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

اللهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفَرُكَ لمَِا لاَنَعْلَمُ

ALLOHUMMA INNA NA'UDZU BIKA MIN AN-NUSYRIKA BIKA SYAI'AN NA'LAMUHU, WA NASTAGHFIRUKA LIMA LA NA'LAMUHU

"Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari mempersekutukan sesuatu denganMu yang kami ketahui dan kami mohon ampunanMu dari syirik yang kami tidak ketahui".

 

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ محُمَّدٍ وَعَلَى آلِ محُمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيم وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيم وَبَارِكْ عَلَى محُمَّدٍ وَعَلَى آلِ محُمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيم وَعَلىَ آلِ إبْرَاهِيم إنَّكَ حَـمِيدٌ مجيدٌ

ALLOHUMMA SHOLLI 'ALA NABIYYIKA WA ROSULIKA MUHAMMADIN WA 'ALA ALI MUHAMMAD, KAMA SHOLLAITA 'ALA IBROHIM WA'ALA ALI IBROHIM, WABARIK 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMAD, KAMA BAROKTA 'ALA IBROHIM WA 'ALA IBROHIM, INNAKA HAMIDUM-MAJID

"Ya Allah berilah shalawat kepada Nabi dan RasulMu Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau berikan shalawat itu kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya,. Berkahi Nabi Muhammad dan keluarganya, seperti Engkau telah berkahi (kehidupan) Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia".

 

سبُحْانَ اللهِ وَالحمْدُ لله وَلاَ إلهَ إلاَّ الله والله أكبر ( x10)

SUBHANALLOH WAL-HAMDU LILLAH, WA LA ILAHA ILLALLOH, WALLOHU AKBAR

"Maha Suci Allah, segala puji bagiNya, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar". (10 x)  

 

وصلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا محُمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبي الأمِّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا عَدَدَ مَا أحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلًمُكَ وَأحْصَاهُ كِتَابُكَ. وَارْضَ اللهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أبي بكر وعمرَ وعثمانَ وعَلِيّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أجمعين وعَنِ التابعِين وتَابعِيهِمْ بإحْسَانٍ إلىَ يَوْمِ الدِّين

 

WA SHOLLOLLOHU 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD 'ABDIKA WA RASULIKA AN-NABIYYIL-UMMIY, WA 'ALA ALIHI WA SHOHBIHI, WA SALLAMA TASLIMAN 'ADADA MA AHATHO BIHI 'ILMUKA, WA KHOTHTHO BIHI QOLAMUKA , WA AHSHOHU KITABUKA, WAR-DHOLLOHUMMA 'AN SADATINA ABI BAKRI WA UMARO WA UTSMANA WA 'ALIY, WA 'ANISH-SHOHABATI AJMA'IN, WA 'ANIT-TABI'IN, WA TABI'ITTABI'IN LAHUM BI IHSANIN ILA YAUMIDDIN

"Ya Allah limpahkan shalawat kepada junjungan Nabi Muhammad, abdiMu, NabiMu dan RasulMu, Nabi yang ummi, dan juga kepada keluarganya. Limpahkan salam sebanyak cakupan ilmuMu dan keluasan QalamMu dan sebanyak yang ada pada kitabMu. Ridhoilah ya Allah para shahabat penghulu kami, Abu Bakar, Umar , Utsman dan Ali r.a, serta semua tabiin dan para pengikut jalan mereka hingga akhir zaman".

 

سبُحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى المرْسَلِين وَالحمْدُ للهِ رَبِّ العَالمين

SUBHANA ROBBIKA ROBBIL-'IZZATI 'AMMA YASHIFUN, WA SALAMUN 'ALAL-MURSALIN, WAL-HAMDULILLAHI ROBBIL-'ALAMIN

"Maha Suci Engkau Ya Allah Robb yang memiliki izzah (keagungan) dari apa yang mereka sifati, salam sejahtera atas para rasulNya, segala puji bagi Allah Robb alam semesta".

DO'A MUHASABAH

 

Allahumma ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya, sebagaimna telah Engkau limpahkan kepada Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mulia.

Allahumma ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau Pencipta langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu Engkau Cahaya langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Segala pujian bagi-Mu ya Allah, Engkau Pencipta langit dan bumi , atas berbagai nikmat dan karunia-Mu ya Dzal Jalali wal-Ikram, atas izin dan takdir-Mu kami disini hadir sebagai hamba-hamba-Mu yang datang memenuhi panggilan-Mu, kami berkumpul untuk merenung, introspeksi dalam rangka mengevaluasi diri pada hari-hari yang kami lewati. Semoga kami mampu menyempurnakan semua kekurangan, kelemahan yang belum kami penuhi untuk menjadi hamba-hamba pilihan-Mu, hamba-hamba yang pandai mengukur diri untuk kemudian menyongsong ke depan dengan semangat perubahan, agar cinta-Mu semakin subur menyirami kami untuk menjadi hamba yang pandai menyintai-Mu.

Semua pujian untukMu ya Allah, persaksikan bahwa kami yang hadir disini mengharapkan taufik, inayah dan hidayah-Mu, kami bersimpuh di hadapan-Mu untuk menjadi hamba-hamab-Mu yang senantiasa bersemangat menyempurnakan diri dengan kualitas ilmu, iman dan amal, sehingga menjadikan kami hamba yang istiqomah, sabar, tawakkal di jalan-Mu.

Segala pujian untukMu ya Allah, kami adalah hamba-hambaMu yang datang ke hadapanMu mengharapkan rahmat, kasih sayang, ampunan dan rindu kami kepada Syurga-Mu.

Hari ini, kami menghadap-Mu dengan penuh kesadaran, bahwa kami hadir dengan gelimang dosa dan maksiat yang mengotori akal, jiwa dan hati kami. Engkau karuniakan kami akal fikiran yang sehat, namun begitu berat kami untuk menjaga dan memeliharanya dengan baik dari penyimpangan yang ada. Kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik, bid'ah dan khurafat yang jelas-jelas dan kami mohon ampunanMu dari hal-hal tersebut yang belum jelas pada kami.

Ya Allah, ketika Engkau karuniakan kami hati, agar kami mampu melihat dunia dengan kejrnihan mata hati, diantara haq, bathil, benar-salah, baik-buruk, hingga kami pandai mengambil keputusan bijak dalam bersikap, bertindak dan selamat. Sementara ini begitu sulit ya Rabbana untuk mempertahankan hati yang bersih, agar kami selalu ikhlas berbuat hanya mengharap ridho-Mu, agar dengannya kami terhindar pula dari sifat-sifat sombong, angkuh, hasad, iri, dengki, dendam, merasa paling baik, merasa paling benar.

Allahumma ya Allah, saat kaki kami melangkah, menjejakkan tujuan kami, ingin kaki inipun selamat dari jilatan api panas-Mu di neraka, lantaran kaki ini masih melangkah ke tempat-tempat yang tidak Engkau ridhoi. Berikan kekuatan atas kami untuk senantiasa muroqobah di bawah pengawasan-Mu yang tak luput dari hal-hal yang tidak menguntungkan kami.

Ya Rabbana, Engkau berikan kami mata nan indah yang dengannya kami dapat melihat keindahan-Mu, keindahan semua ciptaan-Mu, namun sekian lama kami menfungsikan mata ini untuk sesuatu yang Engkau haramkan, sesuatu yang tidak Engkau suka, padahal kami tahu, bahwa mata kami akan bersaksi di hadapan-Mu untuk apa selama ini digunakan, sehingga mata kami dapat menodai kami di dunia dan akhirat.

Ya Rabbana, Engkau jadikan tubuh kami indah, kemudian Engkau perintahkan agar diperindah dengan pakaian takwa yang dengannya kami lebih aman dan terlindung, namun kami akui beratnya kami untuk menutupi aurat kami, agar diri kami terhindar dari fitnah dan zina, agar kami terhindar dari percikan api-Mu lantaran mengabaikan kewajiban memelihara aurat dan kehormatan diri kami.

Ya Rabbana, kami tahu hidup ini adalah semata-mata untuk beribadah kepada-Mu, agar kami mengakhiri kehidupan ini dengan balasan yang baik pula. Namun ujian yang kami rasakan begitu sulit untuk menyempurnakan ibadah, kami khawatir ibadah-ibadah yang kami lakukan tertolak dan sia-sia, lantaran pengabaian dan kelalaian kami. Kami paham, kami rindu Syurga-Mu, tapi mengapa kami tidak rindu dan tidak semangat melakukan ibadah secara baik dan benar. Shubuh kadang kesiangan, Zhuhur terlewat, Ashar tertinggal, Maghrib telat dan Isya kadang tertidur. Padahal kami berharap banyak belas kasih-Mu untuk dapat shalat dengan khusyu dan tepat waktu menghadap-Mu di antara takbir, ruku, sujud dan salam kami. Belum lagi dengan ibadah-ibadah lain ya Rabbana, bagaimana dengan shaum kami, zakat kami, haji kami yang tidak luput dari kekurang-sempurnaan persembahan seorang hamba yang jahil lagi dhoif ini.

Ya Rabbana, nikmat-Mu yang selayaknya kami syukuri adalah lisan sebagai alat komunikasi, sarana membaca al-Qur'an, berzikir dan berdo'a, agar kami mampu mengikat tali dengan-Mu, yang dengannya kami bisa beroleh ketenangan, damai, tegar, isitiqomah dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sebaliknya kami belum mampu menghindari dari bahaya penyakit lisan dari dusta, ghibah, bicara keji, mengupat, ingkar janji dan menyakiti orang lain. Padahal kami tahu pesan Rasulullah saw , bahwa keimanan seorang hamba belum sempurna manakala belum mampu menghindari dari bahaya buruk lisan.

Allahumma ya Allah, Engkau limpahkan atas kami amanah, tanggung jawab dengan apa yang kami perankan di antara hak dan kewajiban kami, namun sekian banyak kelalaian kami untuk mengemban tugas mulia tersebut, sehingga tertatih-tatih kami berupaya untuk menjadi sosok anak yang baik yang mampu berbakti melaksanakan birrul walidain kepada kedua orang tua kami yang telah mengandung, melahirkan, mendidik, membesarkan kami dengan penuh kasih sayang hingga kami dewasa. Rasanya belum cukup sudah membalas jerih payah mereka…Ketika Engkau karuniakan kami pasangan hidup, jadilah kami seorang ibu dan ayah, berat rasanya memikul peran sebagi ibu dan ayah yang baik, untuk mendidik anak-anak kami dengan penuh sabar, menghadapi tantangan zaman yang semakin keras. Sanggupkah kami saat mempertanggung jawabkan amanah tersebut untuk menghantarkan mereka menjadi anak-anak yang shalih dan shalihat, sehingga mereka muncul menjadi qurratu a'yun (permata hati) dan dari mereka mengalir sosok-sosok pejuang yang siap membangun peradaban dunia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang, generasi harapan, generasi yang dijanjikan.

Kami sadar benar, bahwa hidup ini sementara, ia merupakan terminal dan persinggahan untuk kemudian melangkah kembali menuju kehidupan lain, yakni kamatian, kematian yang akan menjemput kami yang pasti datang dan tepat pada waktunya, selanjutnya kami pasti akan menghadapi saat-saat dimana tidak perlindungan selain perlindungan-Mu, saat kami dikumpulkan di padang mahsyar untuk menantikan pengadilan-Mu yang Maha Adil. Ya Rabbana karuniakan kami ketabahan dalam menapaki langkah-langkah hidup itu, agar kami dapat menghadap-Mu dengan hati yang bersih dan amal yang diridlai, sehingga kami selamat dari sentuhan api panas-Mu di neraka, dengan kehendak dan ridho-Mu, Engkau hantar kami ke Syurga-Mu bersama para nabi, orang-orang shalih yang mengikuti jejak langkahnya.

Akhirnya, hanya kepada-Mu kami berserah diri, memohon pertolongan. Pada saat ini kami menunduk dengan kepasrahan dan kerendahan hati, berharap untuk menjadikan sosok-sosok kami hamba-hamba yang beriman, komitmen dengan perubahan yang mendasar atas diri kami, engkau mudahkan kami untuk selalu menempa diri menjadi hamba muslim kaffah. Engkau mudahkan lisan kami untuk selalu melantunkan tahmid, takbir dan tasbih untuk-Mu, Engkau mudahkan hati kami untuk senantiasa bersih dari kotoran penyakit hati, Engkau mudahkan jasad kami untuk selalu melakukan perintah dan titah-Mu dalam ketaatan dan ketakwaan, Engkau mudahkan kaki kami dalam melangkah ke tempat-tempat yang Engaku ridhoi, Engkau mudahkan tangan kami dalam mencari karuniaMu yang halal dan bersih dari barang haram, sehingga darah dan daging anak keturunan kami terhidar dari segala yang Engkau murkai.

Allahumma ya Allah. Bantulah saudara-saudara kami yang dalam kesulitan, ringankan urusan hutang piutang mereka, segerakan mereka keluar dari segala musibah dan cobaan yang menimpa mereka, angkat kesulitan yang mereka hadapi, sembuhkan diantara mereka yang sakit, ampuni mereka yang sudah mendahului kami, sinari kubur mereka.

Allahumma ya Allah, Engkau Maha Tahu, akan keadaan saudara-saudara kami yang kini menghadapi kesedihan, dirundung duka, tak habis-habisnya penderitaan yang mereka alami, mereka teraniaya diantara himpitan dan cengkraman musuh-musuh-Mu. Jika Engkau luluh lantahkan musuh-musuhMu Engkau adalah Pencipta mereka yang Maha Kuasa atas mereka, jika masih saja saudara-saudara kami dalam kesulitan itu, Kami yakin benar bahwa Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau tidak akan menyia-nyiakan mereka yang beriman dan mengabdikan diri hanya kepada-Mu.

Maha Suci Engkau Rahman dan Rahim, Yang Kuasa atas segala sesuatu, hanya kepadaMu kami sandarkan segala urusan kami,

 

 

 

Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Web Links and Articles Directory