Sunday, December 2, 2007

AL QUR’AN DAN IMUNITAS TUBUH

Dalam satu konfrensi kedokteran di Cairo beberapa waktu yang lalu, Doktor Ahmad Al Qodli, ahli penyakit jantung dan direktur Lembaga Pendidikan dan Penelitian Kedokteran Islam di Amerika, menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.

Kesimpulan ini disampaikan dalam konfrensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan terhadap 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al Quran atau memperdengarkannya. Ternyata 77% dari simpel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim tersebut, menampakkan adanya gejala pengenduran saraf yang tegang dan selanjutnya menimbulkan ketenangan dalam jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan. Menurut al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan mempercepat proses kesembuhan pasien.

Penemuan ilmiah ini menunjukkan salah satu kemukjizatan sunnah Nabawiyah yang menyatakan:

ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون القرآن ويتدارسونه إلا حفت عليهم الملائكة ونزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وذكر الله فيمن عنده. (رواه مسلم وأصحاب سنن واين حبان والحاكم)

Dan tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah (Al Quran) dan mempelajarinya, kecuali akan dikelilingi Malaikat, dianugrahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah dihadapan mahluk yang dekat kepada-Nya (HR. Muslim, Ashabus Sunan, Ibnu Hibban dan Al Hakim).

Hadits Nabawi di atas menyebutkan bahwa orang yang membaca dan mempelajari Al Quran, minimal akan mendapat empat keutamaan:

Pertama, para Malaikat akan mengelilingi orang-orang yang sedang belajar Al Quran. Maksudnya, ikut mendengarkan bacaan mereka, menyalami dan memelihara mereka dari berbagai bala dan musibah.

Kedua, orang-orang yang membaca atau mendengarkan Al Quran akan dianugrahi ketenangan jiwa. Maksudnya, ia akan berhati bersih berkat cahaya Al Quran, hilang rasa kebimbangan dan kegundahan jiwanya, kemudian dilimpahi nur Ilahi dalam hatinya. Ketenangan jiwa inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah sehingga menjadi sehat jasmani dan rohaninya. Allah menegaskan dalam firman-Nya: Ingatlah, hanya dengan menginat Allah-lah (dzikrullah) hati menjadi tenang (QS. Ar Rod:28). Membaca Al Quran termasuk juga di dalamnya dzikrullah ini.

Ketiga, membaca dan mendengar Al Quran akan mendapat limpahan rahmat dan berkat dari Allah SWT. Allah telah menyatakan hal ini dalam surat Al Araaf ayat 204: Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Keempat, orang yang mempelajari Al Quran akan disebut-sebut Allah dikalangan para Malaikat al muqorrobin. Allah berkata kepada mereka, Lihatlah hamba-hamba-Ku sedang berdzikir kepada-Ku dan membaca kitab-Ku . Ini adalah kemuliaan yang besar yang dianugrahkan kepada pembaca dan pendengar Al Quran.

Di era globalisasi ini, kita dapati banyak manusia yang terserang penyakit kelabilan jiwa seperti depresi, sekrizopenia, sterss dan penyakit goncangan lainnya. Hasil penelitian belum lama ini, menunjukkan bahwa di kota-kota besar di Indonesia, terdapat satu orang yang terserang stress dari lima orang penduduk kota, artinya, jumlah orang stress mencapai 20% dari seluruh penduduk kendatipun jumlah ini tidak separah di Inggris yang mencapai 25% atau di Amerika yang mencapai 35%. Namun cukup memperihatinkan dan nampaknya semakin meningkat jumlahnya. Sehingga telah dicanangkan penambahan rumah sakit jiwa di beberapa kota, khususnya di Jakarta. Gejala meningkatnya jumlah manusia yang terserang goncangan jiwa ini disebabkan banyak hal, antara lain; persaingan ketat dibidang materi, tensi ekonomi yang semakin berat dan jauhnya mayoritas manusia dari manhaj Ilahi. Yang disebut terakhir ini, nampaknya penyebab paling dominan. Allah telah menegaskan hal tersebut dalam surat Thaha ayat 124, Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. Penghidupan yang sempit inilah yang menibulkan pelbagai tingkatan stress manusia.

Fadhilah membaca Al Quran amatlah besar. Orang yang belajar dan yang mengajarkannya digolongkan dalam kelompok orang-orang yang terbaik kualitas islamnya. Membacanya memperoleh pahala yang besar dari Allah. Setiap huruf mendapat satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Al Quran akan memberikan syafaat kepada para pembacanya di hari kiamat nanti. Dan yang jelas, serta telah dibuktikan secara ilmiah, membaca atau mendengarkan Al Quran mampu menurunkan ketegangan jiwa, menimbulkan ketenangan dan selanjutnya akan menambah daya imunitas tubuh.

Ketika kita sedang terjebak kemacetan di jalan raya atau berada dalam kondisi yang bisa menibulkan stress, sebaiknyalah kita mengisi waktu dengan dzikir atau mendengarkan ayat-ayat Al Quran daripada harus bengong tak karuan atau mendengarkan musik yang belum tentu berpahala.

DR. Ahmad Satori.

No comments:

Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Web Links and Articles Directory