Sudah lebih dari 1,5 tahun saya dan keluarga tinggal di Balikpapan (saya nggak pake istilah menetap karena memang nggak ada keinginan untuk itu. Ini hanya karena tuntutan pekerjaan saja...:-p )
Sudah cukup referensi saya kira, untuk memahami kota ini serta warganya, ataupun perilaku masyarakat sini dalam menyikapi hidup mereka. Karena sebentar lagi mau mutasi (lagi, kali ini ke Tarakan), saya pingin mendokumentasikan pengalaman selama di Balikpapan.
Berikut ini ada beberapa fakta terungkap yang perlu anda ketahui tentang Balikpapan (terlebih jika anda akan tinggal di sini) :
1. Kotanya cukup bersih dan tingkat kriminalitas rendah.
2. Biaya hidup lebih tinggi dibandingkan di Jawa, bahkan untuk menyederhanakan penjelasan tentang Balikpapan, saya sering bilang sama orang Jawa yang tanya tentang biaya hidup di sini," Gampang aja. Tinggal kalikan dua aja harga di sana. Misalnya makan bakso di Jawa 5000 rupiah, disini ya 10 ribu."
3. Listrik dan air jadi masalah besar, dalam arti tidak mampu mengimbangi laju pertambahan penduduknya. Kalo listrik dalam seminggu bisa mati 3 kali @ 12 jam, air kalo mati bisa berhari-hari. Pernah kejadian terpaksa mandi di kantor karena air di kontrakan sudah nggak ngalir lagi. Solusinya, banyak yang buat tandon untuk menampung air hujan. Dulu saya pernah gatel-gatel karena mandi pake air hujan, tapi lama-lama kebal juga :-)
4. Biaya sewa rumah sangat tinggi menurut saya. Ini dipicu harga perumahan yang mahal ( untuk yang 20 km dari kota sih memang murah...)
5. Masyarakatnya heterogen, mulai dari suku Jawa, Bugis, Batak dll semua ada. Mereka ini ada blok-bloknya, misalnya orang Jawa dari Madiun di Daerah strat 1, orang Bugis banyak di Pasar Baru.
6. Tempat wisata? Paling ke Mall Balikpapan, Mall Fantasy, Rapak Plaza. Lha kok tempat shopping aja? karena itu yang sering dikunjungi orang-orang sini. Tempat wisatanya sedikit. Paling saya ke Pantai sama anak-anak. Ada Pantai Manggar atau Lamaru. Juga kalo mau lihat buaya, ada penangkaran buaya di Teritip.Kalo mau lihat beruang madu (maskot kota ini), ada juga.
Untuk yang lain-lain next time, kalo pingin nambahain lagi. Happy life in Balikpapan!
Friday, June 29, 2007
Wednesday, June 27, 2007
LIR ILIR
Lir ilir, lir ilir
Tandure wis sumilir, tak ijo royo royo
tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
kanggo mbasuh dodotiro
Dododiro dododiro
Kumitir bedahing pinggir dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surako surak
Hiyo…
(karipto dening Sunan Ampel)
Ayo, bangun...waktunya terjaga dari mimpi-mimpi sang kembang tidur, entah mimpi buruk atau mimpi indah. Alam berseri indah menanti untuk dijelajahi. Tugas pemimpin (diibaratkan bocah penggembala) memberi teladan yang baik, meski rintangan terpampang sangat berat dan melelahkan.
Syair indah milik Sunan Ampel tersebut penuh dengan makna tersembunyi, nasehat mendalam tentang hakikat hidup. Tentang ajakan bekerja dengan baik. Juga nasehat bagi yang sedang lalai, hidup dalam mimpi-mimpi serta angan-angan kosong.
Juga mengingatkan akan tibanya waktu"sebo", istilah untuk waktu menghadap seorang raja. Kita diingatkan untuk"membenahi atau menjahit baju kebesaran kita yang koyak". Memperbaiki nilai-nilai diri kita , jiwa kita yang akan kita bawa "sebo"atau menghadap Penguasa alam raya, Allah SWT di petang nanti.Mumpung masih ada kesempatan buat kita.
Tandure wis sumilir, tak ijo royo royo
tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
kanggo mbasuh dodotiro
Dododiro dododiro
Kumitir bedahing pinggir dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surako surak
Hiyo…
(karipto dening Sunan Ampel)
Ayo, bangun...waktunya terjaga dari mimpi-mimpi sang kembang tidur, entah mimpi buruk atau mimpi indah. Alam berseri indah menanti untuk dijelajahi. Tugas pemimpin (diibaratkan bocah penggembala) memberi teladan yang baik, meski rintangan terpampang sangat berat dan melelahkan.
Syair indah milik Sunan Ampel tersebut penuh dengan makna tersembunyi, nasehat mendalam tentang hakikat hidup. Tentang ajakan bekerja dengan baik. Juga nasehat bagi yang sedang lalai, hidup dalam mimpi-mimpi serta angan-angan kosong.
Juga mengingatkan akan tibanya waktu"sebo", istilah untuk waktu menghadap seorang raja. Kita diingatkan untuk"membenahi atau menjahit baju kebesaran kita yang koyak". Memperbaiki nilai-nilai diri kita , jiwa kita yang akan kita bawa "sebo"atau menghadap Penguasa alam raya, Allah SWT di petang nanti.Mumpung masih ada kesempatan buat kita.
Tuesday, June 5, 2007
Menunggu
Menunggu dari dulu menjadi hal yang membosankan, bikin gondok, jengkel, deg-degan dll yang serba gak enak atau gak nyaman. Saya dari dulu paling benci jika disuruh nungguin, misalnya nunggu saat bayar tagihan listrik, nunggu giliran periksa dokter, atau ...wis pokoke yang pake nunggu lebih 15 menit.
Paling deg-degan nunggu anak mau keluar dari rahim ibunya. Dada berdebum-debum, kaya habis minum kopi 2 gelas.
Kalo sekarang nunggu keluarnya SK mutasi, rasa deg-degannya lain. Bercampur penasaran. Mau ditempatkan dimana ya? Seperti nunggu undian.Eh, siapa tahu dapat tempat yang diidam-idamkan..di Yogya! Mimpi kali..
Tapi kata orang bijak,kenyataan hari ini adalah mimpi-mimpi kemarin.
Yang paling dahsyat, ada satu hal yang sangat penting tapi sering terlupakan pada sebagian orang. Bahwa pada intinya semua orang mempunyai satu kesamaan dalam saat menunggu ...panggilan dari Allah SWT.Mungkin ada yang bilang,"gak tepat dong kalau pake istilah menunggu. Kita kan harapannya umur panjang sehat wal afiat."
Memang masih bisa diperdebatkan. Tapi kalo saya pribadi, ini adalah poin terpenting dalam hidup. Dalam menunggu, apa saja yang kita kerjakan. Apakah dengan iseng-iseng mengisi buku TTS, Ngobrol ngalor ngidul dengan sesama yang juga sedang antrian, atau mengisi dengan membaca-baca koran dll.
Apakah hidup sebelum mati kita mempunyai makna?
Paling deg-degan nunggu anak mau keluar dari rahim ibunya. Dada berdebum-debum, kaya habis minum kopi 2 gelas.
Kalo sekarang nunggu keluarnya SK mutasi, rasa deg-degannya lain. Bercampur penasaran. Mau ditempatkan dimana ya? Seperti nunggu undian.Eh, siapa tahu dapat tempat yang diidam-idamkan..di Yogya! Mimpi kali..
Tapi kata orang bijak,kenyataan hari ini adalah mimpi-mimpi kemarin.
Yang paling dahsyat, ada satu hal yang sangat penting tapi sering terlupakan pada sebagian orang. Bahwa pada intinya semua orang mempunyai satu kesamaan dalam saat menunggu ...panggilan dari Allah SWT.Mungkin ada yang bilang,"gak tepat dong kalau pake istilah menunggu. Kita kan harapannya umur panjang sehat wal afiat."
Memang masih bisa diperdebatkan. Tapi kalo saya pribadi, ini adalah poin terpenting dalam hidup. Dalam menunggu, apa saja yang kita kerjakan. Apakah dengan iseng-iseng mengisi buku TTS, Ngobrol ngalor ngidul dengan sesama yang juga sedang antrian, atau mengisi dengan membaca-baca koran dll.
Apakah hidup sebelum mati kita mempunyai makna?
Subscribe to:
Posts (Atom)