Wednesday, June 27, 2007

LIR ILIR

Lir ilir, lir ilir
Tandure wis sumilir, tak ijo royo royo
tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
kanggo mbasuh dodotiro
Dododiro dododiro
Kumitir bedahing pinggir dondomono jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surako surak
Hiyo…

(karipto dening Sunan Ampel)

Ayo, bangun...waktunya terjaga dari mimpi-mimpi sang kembang tidur, entah mimpi buruk atau mimpi indah. Alam berseri indah menanti untuk dijelajahi. Tugas pemimpin (diibaratkan bocah penggembala) memberi teladan yang baik, meski rintangan terpampang sangat berat dan melelahkan.
Syair indah milik Sunan Ampel tersebut penuh dengan makna tersembunyi, nasehat mendalam tentang hakikat hidup. Tentang ajakan bekerja dengan baik. Juga nasehat bagi yang sedang lalai, hidup dalam mimpi-mimpi serta angan-angan kosong.
Juga mengingatkan akan tibanya waktu"sebo", istilah untuk waktu menghadap seorang raja. Kita diingatkan untuk"membenahi atau menjahit baju kebesaran kita yang koyak". Memperbaiki nilai-nilai diri kita , jiwa kita yang akan kita bawa "sebo"atau menghadap Penguasa alam raya, Allah SWT di petang nanti.Mumpung masih ada kesempatan buat kita.

2 comments:

Unknown said...

Bagus banget isi syairnya mengingatkan kita jangan samapai terlena oleh mimpi-mimpi semu. Hebat juga Wahyu ternyata jago nulis, salam buat keluarga ya...


Nandang

warsana said...

Salam juga buat keluarga Nandang.Semoga dirahmati Allah SWT.Amiin. Penempatan dimana sekarang?

Template Designed by Douglas Bowman - Updated to New Blogger by: Blogger Team
Modified for 3-Column Layout by Web Links and Articles Directory