Dalam ilmu manajemen dikenal fungsi yang harus dilakukan seorang pemimpin/manajer untuk mencapai tujuan yang ingin di capainya. Dan biasanya di capai dengan menggunakan orang lain. Kalau kita merumuskan tujuan yang ingin dicapai adalah mengoptimalkan masjid sehingga fungsinya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas ummat maka untuk mencapai suatu tujuan biasanya persyaratan yang harus ada dalam mencapai tujuan itu adalah:
1. Harus ada tujuan.
2. Harus ada jamaah/masyarakat yang di pimpin.
3. Harus ada orang yang memimpinnya.
4. Harus ada kerjasama antar pengurus dan pengurus dengan yang di pimpin.
5. Harus ada sistem atau pola dalam melaksanakan fungsi manajemen.
Dalam mencapai tujuan, dalam ilmu manajemen telah di jelaskan bahwa seorang manajer/pimpinan biasanya harus melakukan fungsi sebagai berikut:
1. Perencanaan.
2. Penentuan struktur organisasi atau bagan organisasi.
3. Menentukan personil yang akan menduduki bagan organisasi.
4. Mengkoordinir pelaksanaan tugas.
5. Memberikan motivasi sehingga semua personil bekerja tanpa karena paksaan.
6. Melakukan aktivitas pengawasan.
7. Malakukan penilaian.
Tahap-tahap ini dapat di tetapkan dalam merumuskan upaya peningaktan fungsi dan manajemen masjid.
Menurut Dr. Toby Muthis ( Universitas Trisakti) memperkenalkan konsep PICE, yang mengemukakan bahwa tugas seorang pemimpin atau seorang manajer adalah:
1. Planning (Perencanaan).
2. Implementation (bagaimana melaksanakan rencana).
3. Controlling (melakukan pengawasan sehingga setiap kegiatan mengarah pada tujuan sesuai rencana yang telah disusun dan tidak menyimpang).
4. Evaluation (menilai apakah pekerjaan sudah dilaksanakan dengan benar atau belum atau memerlukan koreksi, penyempurnaan).
Manajemen Masjid
Seperti halnya administrasi, manajemen sudah ada sejak dulu, Dikatakan demikian karena makna pokok manajemen adalah mencapai tujuan yang di kehendaki dengan jalan menggunakan orang atau orang-orang lain atau seluruh orang atau orang-orang lain bekerja guna mendapatkan hasil yang dicita-citakan atau di kehendaki.
Arti Manajemen
Di dalam Ensiklopedi Administrasi dinyatakan, "Manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan menggerakkan fasilitas dalam suatu uasaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu." Dengan kalimat lain kita sederhanakan manajemen adalah suatu proses atau kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang lain.
Menurut, Drs. Sofyan Syafri Harahap MSAc, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Masjid, definisi Ilmu Manajemen adalah "Ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan, apa-apa fungsi yang harus dilakukan dengan menggunakan alat, tenaga orang, ide, dan sistem secara lebih efisien."
Mungkin tanpak sederhana, tetapi di balik kesederhanaan itu justru terkandung nilai manfaat yang penting. Rumusan yang disajikan oleh para pakar administrasi dan manajemen boleh saja berbeda-beda, tetapi gagasan intinya praktis sama. Perbedaan yang tak terlalu prinsip terjadi dalam pengindonesian kata/istilah itu. Belum di peroleh kesepakatan bulat yang benar-benar memuaskan tentang penerimaan kata/istilah manajemen itu sebagai "warga yang sah" dalam khasanah kosa kata bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Inggris, istilah manajemen di artikan sama dengan managing. Di Indonesia, kata manajement (inggris) diterjemahkan menjadi berbagai istilah, misalnya:
1 Pengurusan.
2. Pengolalaan.
3. Ketatalaksanaan.
4. Kepemimpinan.
5. Pembimbingan.
6. Pembinaan.
7. Penyelenggaraan.
8. Penanganan.
Manajemen terdapat dalam setiap kegiatan manusia, baik dalam masjid, di pabrik, bengkel, sekolah, universitas, bank, kantor, hotel, rumah sakit, maupun dalam kehidupan rumah tangga.
Tujuan Manajemen Masjid:
Kalau kita berbicara tetang manajemen masjid maka pengertiannya adalah:
Bagaimana kita mencapai tujuan Islam (masjid) yaitu mewujudkan masyarakat, ummat, yang di ridhoi oleh Allah SWT melalui fungsi yang dapat di sumbangkan lembaga masjid dengan segala pendukungnya.
Dengan kata lain bagaimana kita mengelola masjid dengan benar dan profesional sehingga dapat menciptakan suatu masyarakat jamaahnya yang sesuai dengan keinginan Islam yaitu masyarakat yang baik, sejahtera, rukun, damai, dengan ridho, berkah dan rahmat Allah SWT. Sehingga masyarakatnya memberikan rahmat pada alam dan masyarakat sekitarnya.
Kalau kita jabarkan lebih spesifik lagi adalah: Hal-hal apa dan bagaimana kita membuat masjid, jamaah, sistem, sumber dana dan penggunaanya, dan kegiatannya, sehingga masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan ummat yang dapat membuatkan dan menciptakan masyarakat sekelilingnya menjadi masyarakat yang baik, sejahtera, rukun, damai, dalam siraman rahmat Allah SWT sebagaimana di gambarkan dalam Al Qur'an:
"Baldatun thayyibatun warabbun ghofuur", "Masyarakat, negeri
yang dibawah perlindungan dan ampunan dari Allah SWT."
No comments:
Post a Comment